Karawang || Patriotjabar.com – Proyek pembangunan penurapan saluran air di Dusun Sukamulya, Desa Karangjaya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pekerjaan yang diduga bersumber dari dana APBD Karawang tahun 2025 ini dinilai terkesan dipaksakan dan dikerjakan asal-asalan demi meraup keuntungan pribadi.
Ketua Tim Khusus LSM KCBI Kabupaten Karawang, Junaedi, mengecam keras proyek ini karena tidak adanya papan informasi proyek, yang merupakan salah satu bentuk transparansi publik berdasarkan UU KIP (Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik). “Tidak ada papan informasi proyek? Ini adalah bentuk penyimpangan yang sangat jelas,” kata Junaedi.
Junaedi mengungkapkan kekecewaannya saat melakukan pemantauan langsung ke lokasi pada Sabtu (5/7/2025). Menurutnya, proyek turap tersebut terlihat dipaksakan meskipun dalam kondisi debit air tinggi, batu kali tetap dipasang dan ditempel di pinggir saluran.
“Saya sebagai Ketua Tim Sus KCBI Kabupaten Karawang komplain atas pembangunan turap yang terkesan dipaksakan meskipun kondisi lingkungan tidak mendukung. Saya ragu akan kualitas dan kuantitasnya. Apa manfaatnya jika dalam waktu dekat sudah rusak? Ini jelas buang-buang uang negara,” ujar Junaedi.
Junaedi juga menilai bahwa proyek ini diduga tidak ada pengawasan yang memadai dari pihak terkait, sehingga memungkinkan terjadinya penyimpangan dan pengerjaan asal-asalan.

“Kurangnya pengawasan dari pihak terkait membuat proyek ini menjadi tidak transparan dan tidak akuntabel. Ini sangat merugikan masyarakat dan membuang-buang uang negara,” kata Junaedi.
Junaedi menilai bahwa proyek ini tidak hanya membuang-buang uang negara, tetapi juga tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Ia meminta agar pemerintah lebih transparan dan akuntabel dalam mengelola proyek-proyek yang bersumber dari dana APBD.
“Pemerintah harus lebih transparan dan akuntabel dalam mengelola proyek-proyek yang bersumber dari dana APBD. Jangan sampai proyek-proyek ini hanya dinikmati oleh segelintir orang, sementara masyarakat banyak yang tidak merasakan manfaatnya,” kata Junaedi.
Masyarakat berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas proyek-proyek yang dikerjakan, serta memastikan bahwa proyek-proyek tersebut memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
(Iyan)
Komentar