CV. Boeven Digoel Diduga Kurangi Bahan Matrial Bescoure, Proyek Peningkatan Jalan Teluk Jambe Timur

Berita, Daerah96 views

KARAWANG || Patriotjabar.com
Proyek peningkatan jalan Parungsari-Rengasapuluh yang dikerjakan CV Boeven Digoel dengan nomor kontrak 027.2/479/10.2.01.0033.9.50/KPA-JLN/PUPR/2025 yang dibiayai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karawang sebesar Rp. 189.496.000 tersebut diduga acuhkan aturan dan disinyalir tidak sesuai standar spesifikasi teknis yang sudah ditentukan.

Pantauan dilokasi pekerjaan, peningkatan jalan yang saat ini sedang di laksanakan di dusun Rengasapuluh Desa Parungsari Kecamatan Telukjambe Timur ini memiliki volume Panjang : 121, 00 Meter’ dan Lebar : 4,00 Meter’.

Hasil croscek di lapangan, pekerjaan ditemukan satu kejanggalan yang memicu munculnya dugaan. Pasalnya, selain tidak nampak adanya pengerasan atau pemadatan, proses pengerjaan pada saat material batu bescourse di ampar pun terlihat tipis dan tidak merata bahkan ada di beberapa titik yang tidak di ampar material bescourse.

Seorang pekerja saat diminta keterangan terkait siapa mandor dan pelaksana proyek pekerjaan tersebut hanya menjawab singkat.

“Ga tau pak saya mah, hanya ikut kerja. Masalah lain mah saya ga tau. Saya mah kerja sesuai arahan saja pak.” Jawabnya singkat.

Terpisah, salah satu warga yang kerap melintas dijalan tersebut saat ditemui awak media mengungkapkan, dirinya bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas pembangunan tersebut.

“Ya saya mah hanya masyarakat atuh pak, jelas bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah. Iya saya mah sering melewati jalan ini pak setiap berangkat dan pulang kerja juga tiap hari pak.” Ucapnya dengan nada sumringah, Minggu (13/7/2025).

Disinggung terkait pembangunan yang sedang di laksanakan ia mengatakan, sebagai warga dirinya ingin pembangun jalan tersebut lebih maksimal agar bisa bertahan lama.

“Kalau keinginan kami sebagai masyarakat, ya ingin bangunanya bagus maksimal lah pak, tahan lama begitu pak, jangan sampai seperti yang lama. Dulu juga ini persaan baru setahun tapi sekarang udah rusak. Kalau bisa mah yang sekarang lebih mantap lagi pak.” Ujarnya.

“Tapi saya lihat itu arugan beskosnya kenapa gak rata ya pak, apa itung nanti ga ngaruh sama kekuatan dan daya tahannya pak.” Timpalnya sambil tersenyum berbalik nanya.

Menyikapi hal tersebut seharusnya proyek publik dengan anggaran besar seharusnya menjadi solusi jangka panjang, bukan sekadar formalitas pembangunan. Ketidakterbukaan pihak pelaksana dan lemahnya pengawasan dinas terkait menjadi catatan serius yang tidak boleh diabaikan.

Sementara sampai berita ini ditayangkan belum ada kerengan resmi sebagai bentuk klarifikasi dari pelaksana dan pihak terkait.

(Red)

Komentar