Karawang || Patriotjabar.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengimbau distributor dan pengecer atau penyalur agar menjual pupuk bersubsidi sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan Pemerintah.
Namun, dikecamatan Cilebar diduga kios Falah menjual harga pupuk subsidi melebihi harga HET seperti yang di ungkapkan Sekcam H. Surisno, bahwa para petani mengeluhkan harga pupuk urea subsidi dijual mahal, seharusnya dijual dengan harga Rp.225.000/Kwintal tapi dijual dengan harga Rp.250.000/Kwintal.
“Ada beberapa petani yang mengadu terkait mahalnya harga pupuk Urea Subsidi yang mereka beli di salah satu Kios Di Dusun Cibadar, Desa Ciptamargi, Kecamatan Cilebar, maka saya Merespon aduan tersebut dengan memanggil Kepala UPTD Pertanian Cilebar, agar segera lakukan pembinaan terhadap Kios Pupuk tersebut”, Ucap H.Surisno diruangannya Senin (10/04/2023).
Lebih lanjut, dikatakan H. Surisno seharusnya oknum kios Falah tersebut bisa membedakan antara pembeli eceran dengan pembeli partai besar (Ton) jangan disamakan harganya, dijual dengan harga Rp.250.000/Kwintal.
“Kalau beli Puluhan Ton ,besar selisihnya harga seharusnya sesuai aturan yaitu dengan harga Rp. 225.000/Kwintal”, terangnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Cilebar, Feri mengucapkan terimakasih kepada Sekcam Cilebar yang telah menginformasikan adanya aduan dari para petani terkait penjualan pupuk urea bersubsidi yang dijual diatas harga HET (Harga Eceran Tertinggi) di salah satu Kios diwilayah cibadar.
“Saya akan segera lakukan pembinaan kepada pemilik kios pupuk tersebut ,agar kedepannya menjual pupuk urea subsidi sesuai aturan yang ditentukan oleh pemerintah melalui Dinas Pertanian”Ucap Feri.
Sampai berita ini terbit pihak kios pupuk belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi.
(Kasur)
Komentar