Bekasi. PATRIOTJABAR
Pembangunan sarana Gedung serbaguna (GSG), Desa Sindang jaya kecamatan cabangbungin kabupaten Bekasi, yang pelaksanaan pembangunan nya pada tahun 2019 yang menelan biaya RP 1.202.666.700,- milyar dari Dana Desa tahun anggaran 2019, di DUGA dikorupsi.
Bangunan yang hanya luas keliling 124 M2 dengan tinggi Bangunan 6 M sampai menelan biaya Rp 1.202.666.700,- (satu milyar dua ratus dua juta enam ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah).
Menyikapi pembangunan Gedung serbaguna (GSG) tersebut ketua DKD (Dewan komite Daerah) Komnaspan Saman Hudi angkat bicara “kuat dugaan kami ada praktek korupsi dalam pembangunan Gedung ini, jangan jangan juga tidak melalui musdus lagi.
Pasalnya, Bangunan dengan kontruksi Baja Wf ini sangat mudah untuk dihitung pembiayaan nya dan berlaku umum bahkan jasa pemborongan dari kontruksi ini pun kita bisa akses di internet.
Jadi menurut perhitungan kasar kami saja kalau pembangunan dengan luas keliling 124 M2 paling maksimal menelan biaya Rp 800.000.000,- (Delapan ratus juta rupiah) “terang Saman Hudi.
Masih menurut Saman Hudi, dalam waktu dekat ini kami akan berkirim surat ke BPK jawabarat dan inspektorat untuk meminta audit ulang terhadap pembiayaan bangunan GSG ini.
“Kita mau berkirim surat ke BPK dan inspektorat agar dihitung ulang oleh institusi yang berwenang agar terang benderang hasilnya dan tidak asumsi” ujarnya
Muhamad Syahroni selaku wakil ketua BPD Sindangjaya, ditemui di kantornya Selasa 8/9/2020 menjelaskan” terkait pembangunan Gedung serba guna Sindangjaya, tanyakan saja langsung ke kepala desa Sindang jaya, sebagai pihak pengelolaan keuangan desa.
Sementara itu kepala Desa Sindangjaya saat di temui tidak ada dikantornya, dikonfirmasi melalui pesan whastApp terkait desakan KOMNASPAN ke BPK untuk audit pembangunan Gedung serbaguna (GSG) Desa Sindang jaya, kepala Desa Sindangjaya Ruslan menjawab “udah kaga apa-apa bang…..” 8/09/2020 (Kemal)
Komentar