Proyek Rutilahu di Desa Kutajaya: Dugaan Penyimpangan dan Kekurangan Transparansi

Karawang || Patriotjabar.com – Parah!! proyek Rutilahu di Desa Kutajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, diduga tidak sesuai spesifikasi teknis dan pantas dijuluki “proyek siluman” Karawang. Proyek yang bersumber dari anggaran pemerintah ini tanpa disertai papan nama proyek, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran pemerintah.

Proyek RULAHU ini telah berlangsung kurang lebih satu minggu, namun tidak nampak adanya papan nama proyek. Papan nama proyek merupakan wujud syarat keterbukaan informasi publik agar masyarakat tahu sumber proyek dari mana asalnya dan berapa anggarannya, serta CV pelaksana proyek harus jelas.

Suhada salah satu penerima manfaat dusun Krajan RT 03/01 desa kutajaya kecamatan kutawaluya kabupaten Karawang telah menerima bantuan tersebut kurang lebih sudah seminggu,proyek rulahu tidak nampak adanya papan nama proyek,padahal hal ini merupakan wujud sarat keterbukaan informasi publik agar masarakat tau sumber proyek dari mana asalnya dan berapa anggaranya , CV nya juga harus jelas sebagai pelaksana proyek tersebut.

Inisial JB, salah satu pekerja, saat dikonfirmasi di lokasi kegiatan pada Rabu (7/3/2025), mengatakan bahwa pekerjaan RULAHU sudah berlangsung kurang lebih satu minggu. Untuk bahan material bangunan besi untuk cincin gelang dan cor sloop, JB menyatakan bahwa lebih baik menanyakan langsung kepada Pa Ucil karena dia yang lebih tahu. JB juga mengakui bahwa ia hanya pekerja biasa.

“Benar pekerjaan RULAHU sudah berlangsung kurang lebih satu minggu. Untuk bahan material bangunan besi untuk cincin gelang dan cor sloop juga, papan informasi yang belum dipasang lebih baik tanyakan saja sama Pa Ucil karena dia yang lebih tahu, karena saya cuman pekerja saja,” ungkap JB.

Lanjut JB juga mengungkapkan bahwa ukuran besi untuk sloop biasanya pakai besi 10 mm dan cincin 6 mm, namun yang dipasang adalah cincin 4 mm dan besi sloop 8 mm. “Saya hanya pekerja, tinggal pasang aja,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Carim Caniago, Wakil Ketua LSM GMBI Distrik Karawang, yang kebetulan ada di lokasi proyek, mengatakan bahwa pengawas harus lebih tegas karena ini menyangkut uang pemerintah. Jika tidak ada pengawasan, nantinya akan menjadi kebiasaan karena pekerjaan itu bukan hanya selesai dikerjakan, tapi kualitasnya pun harus diperhatikan.

“Waduh, kalau begitu pengawas harus lebih tegas karena ini menyangkut uang pemerintah. Kalau tidak ada pengawasan, nantinya akan jadi kebiasaan karena pekerjaan itu bukan hanya selesai dikerjakan tapi kualitasnya pun harus diperhatikan, jangan asal jadi, karena setiap proyek yang bersumber dari anggaran pemerintah ada aturan mainya,” tegas Carim Caniago.

Carim Caniago juga tidak menutup kemungkinan bahwa dengan tidak dipasangnya papan informasi proyek, akan ada anggapan publik tentang adanya penyimpangan terkait kualitas bahan material bangunan.

Dengan kejadian ini, tentunya dinas terkait terutama harus lebih selektif dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, jangan membiarkan pekerjaan RULAHU tersebut tidak sesuai spesifikasi/rencana anggaran biaya.

(Fikri)