Karawang || Patriotjabar.com – Wawan Kepala Madrasah Diniya Takmiliyah Awaliyah DTA Alhidayah Dusun Krajan Desa Pasirkaliki Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang Keluhkan Minimnya Anggaran BOP yang bersumber dari pemerintah belum lama di realisasikan ke setiap DTA agar pihak Pemerintah Lebih ditingkatkan lagi anggaranya, hal ini guna untuk Memperhatikan honor para Guru didik khususnya di madrasah DTA.
Sudah saatnya pemerintah pusat maupun Daerah memberikan perhatian kepada lembaga pendidikan keagamaan Madrasah. Hingga saat ini, keberadaan para Guru MDTA masih terkesan dianaktirikan, padahal lembaga pendidikan tersebut menjadi salah satu pendidikan dasar keagamaan yang akan melahirkan generasi anak-anak penerus Bangsa agar menjadi anak yang soleh dan solehah.
Masih Wawan kepala Madrasah DTA Alhidayah mengatakan, seharusnya pemerintah pusat ataupun daerah lebih memperhatikan secara serius terhadap DTA. Misal, memberikan bantuan rutin untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan MDTA guna menopang kelancaran pendidikan di DTA.
Selain memberikan penyediaan sarana dan prasarana, pemerintah semestinya juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para guru DTA dengan memberikan honor tambahan. Karena selama ini honor yang diperoleh oleh guru DTA sangat minim.
Mereka hanya menerima honor kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu setiap bulan, dengan honor yang minim, tentunya tidak akan cukup untuk kebutuhan hidup sehari-harinya.
Meskipun DTA merupakan sekolah non-formal, tetapi keberadaannya sangat penting dan berarti, dalam pendidikan agama tentu anak-anak yang nantinya akan mengembang tumbuhkan penerus bangsa.
Maka dari itu kata Wawan Kepala Madrasah Alhidayah menekankan, pendidikan DTA ini sangat penting dalam pendidikan moral dan mencetak generasi muda yang lebih berkualitas, sehingga sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian serius kepada lembaga pedidikan khususnya para Guru DTA ,” tegasnya.
(Gugun)