Karawang || Patriotjabar.com – Relokasi pedagang Rengasdengklok Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kembali terjadi diwarnai kericuhan dan nyaris bentrok antar pedagang dengan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.
Proses relokasi itu dilakukan oleh jajaran Satpol PP, dengan kawalan jajaran TNI dan Polri. Rabu (07/12/22)
Penertiban ratusan pedagang Pasar Rengasdengklok, berujung ricuh saat Aparat tiba dilokasi pukul 12:34 Wib, pedagang yang menolak direlokasi marah, sehingga tidak bisa pungkiri bentrok Pkl dengan (Satpol PP) terjadi.
Bahkan puluhan PKL yang di barengi oleh masyarakat melakukan perlawanan dengan cara melempari Aparat dengan batu.
Suasana relokasi memanas karena pedagang menolak hingga terjadi aksi, bakar Ban bekas dan memblokade jalan.
Ade salah satu pedagang ketika di minta komentarnya, perihal perelokasiaan pasar mengatakan,”Sebenarnya tidak masalah dengan perelokasian, asal semua sudah terfasilitasi dengan baik, di tambah para pedagang itu semuanya berjumlah seribu limaratus kios yang tersedia, cuman ada sekitar tujuh ratus”, ucapnya.
Lanjut Ade, bagaimana dengan yang lainnya, dalam hal ini jelas membuat ketimpangan bagi semua pedagang lama dipasar rengasdeklok, sehingga tetap kekeuh ogah di relokasi ke pasar proklamasi. Selain itu, mahal nya biaya retribusi pasar yang di pungut oleh pihak pengelola tersebut, jelas membuat kami para pedagang kecil keberatan”, keluhnya.
Pemerintah Kabupaten Karawang harusnya, dalam hal ini peka terhadap kesusahan para pedagang kecil, di kios yang baru semua serba mahal dari DP awal sampai angsuran, cobalah jangan terlalu memaksakan kehendak.
“Benahi dulu dengan baik dari segi fasilitas ataupun management nya kalau semua serba mahal otomatis kami merasa keberatan, semuanya dan disini tidak akan tinggal diam mau bagaimanapun kami akan bertahan sebisa mungkin, terkecuali di pasar yang baru semuanya sudah terfasilitasi dengan baik. Dan harga dari DP maupun angsuran bisa kami jangkau menyesuaikan dari pendapatan”, tambahnya.
(Team)
Komentar