PETANI 22 DESA DI KABUPATEN BEKASI TERANCAM GAGAL TANAM & GAGAL PANEN

Uncategorized912 views

Bekasi, Patriotjabar.id – Lagi dan lagi terus terulang di setiap awal musim Tanam para petani selalu di buat sulit terkait ketersediaan Sumber Air yg mengalir di Sungai Serengseng Hilir (Sungai Cikarang) yang berhulu di Pintu Air Cikarang Jati, Ada 22 Desa 7 Kecematan Dengan luasan Hamparan Mencapai 8.837 Ha Meliputi. Jumat (26/03)
Kec. Muaragembong :

  1. Desa Pantai Harapan Jaya Luas 855 Ha

Kec. Sukakarya

  1. Desa Sukajadi Luas 600 Ha
  2. Desa Sukakarya Luas 420 Ha
  3. Desa Suka Indah Luas 600 Ha
  4. Desa Sukamurni Luas 593 Ha

Kec. Sukawangi

  1. Desa Sukakerta Luas 1062 Ha
  2. Desa Sukaringin Luas 655 Ha
  3. Desa Sukawangi Luas 250 Ha
  4. Desa Sukabudi Luas 450 Ha

Kec. Tambelang

  1. Desa Sukamantri Luas 422 Ha
  2. Desa Sukawijaya Luas 448 Ha
  3. Desa Sukabakti 265

Kec. Sukatani

  1. Desa Sukamanah Luas 383
  2. Desa Sukadarma Luas 134 Ha
  3. Desa Sukamulya Luas 194 Ha

Kec. Karang Bahagia

  1. Desa Karang setia Luas 269 Ha
  2. Desa Karang Anyar Luas 135 Ha
  3. Desa Karang santosa Luas 45 Ha
  4. Desa Karang Bahagia Luas 55 Ha

Kec. Cabang Bungin

  1. Desa Sindang Sari Luas 353 Ha
  2. Desa Jaya Bakti Luas 637 Ha
  3. Desa Sindang Jaya Luas 367 Ha

yang sangat Bergantung dalam sumber Air aliran sungai serengseng Hilir & Hulu ini Untuk Para Petani Dalam Kegiatan Pertanian Khususnya Petani Padi Sawah.

Hal ini sudah Sangat DARURAT Butuh perhatian Khusus Dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Provinsi & Pusat.

Aris Sukadan PPL (Penyuluh Pertanian Lapang) THL-TBPPD sekaligus tokoh Tani Desa Pantai Harapanjaya, mengatakan kepada awak media Jumat 26/03/2021.

“Ada tiga Masalah Utama yang Sangat memprihatinkan Harus segera di Sikapi Oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi Yaitu Terkait :

  1. Pendangkalan & Penyempitan Sungai serengseng Hulu
  2. Rusaknya Pintu Air Cikarang Jati yg menjadi Pintu Utama Aliran Air.
  3. Bendungan Titik Nol CBL yang selalu Jebol akibat Debit Air yang meningkat, ketika Musim penghujan tetapi menjadi Masalah ketika musim Tanam Petani, karena Air yang seharusnya mengairi lahan_lahan produktif pertanian Terbuang ke aliran Kali CBL (Cikarang Bekasi Laut).” Jelas Aris
    (KEMAL PARID)

Komentar