Karawang.Patriotjabar.id _ Proyek pembangunan jembatan di desa Telukbuyung kecamatan Pakisjaya kabupaten Karawang di duga pengerjaan nya telah mengganggu para petani sawah khususnya yang ada di wilayah pakisjaya bagian bawah. Sabtu (28/11/20)
Aripin Ketua Ormas gibas cinta damai Kecamatan Pakisjaya kepada patriotjabar.id mengatakan, tekait Proyek jembatan yang ada di desa Telukbuyung tepatnya di rt 04/02 menurutnya, tidak tepat sasaran. Pasalnya, jembatan yang dikerjakan oleh CV. GUNDALA PUTRA, banyak menimbulkan perbincangan bagi masyarakat terutama para petani sawah dan masyarakat sekitar, apalagi jembatan tersebut tidak ada akses jalan untuk dilalui oleh masyarakat pada umumnya, sudah jelas menjadi pertanyaan buat masyarakat sekitar. Ungkapnya
Proyek jembatan yang di desa Telukbuyung saat ini telah menelan anggaran sekitar Rp. 184.601.000.00 sebagai pemenang tender adalah CV. GUNDALA PUTRA, adapun sumber anggaran tersebut dari APBD tahun 2020 melalui salah satu aspirasi DPRD Karawang.
Namun sayangnya fisik pengerjaanya itu terkesan asal jadi dan kami nyatakan pekerjaan tersebut hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata, tanpa memikirkan nasib para petani sawah khususnya pakis bagian bawah.
Hal serupa dikatakan, Aceng bunawi, selaku Korwil Banaspati Kecamatan Pakisjaya juga membenarkan, “apa yang dikatakan ormas Gibas cinta damai dengan adanya proyek jembatan yang ada didusun Telukbuyung menimbulkan banyak pertanyaan karena tidak adanya akses jalan untuk masyarakat dan untuk umum kata aceng bunawi”. Tegasnya
Menurutnya, proyek jembatan yang saat ini sedang berjalan di desa Telukbuyung sumber dananya dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kabupaten karawang dan betul itu adalah aspirasi dewan.
Sebenarnya aspirasi itu merupakan program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Seperti halnya pembangunan jembatan yang ada didusun telukbuyung ini. Padahal proyek tersebut sudah jelas memakai uang dari rakyat.
Ditempat terpisah, Samsudin yang biasa disapa bang dagul selaku anggota organisasi SEPETAK kecamatan pakisjaya merasa kecewa kepada pelaksana proyek jembatan ini, dirinya menerangkan bukan kami melarang dan menghalangi-halangi adanya pembangunan jembatan yang ada di desa tersebut, tapi juga perlu di fikirkan kondisi saluran air irigasi ini. Karena irigasi ini lebarnya hanya 12 M. Diambil kiri kanan untuk pondasi 6.M. sisanya tinggal 6.
Tentu ini yang di sebut penyempitan, jelas ini mengganggu laju derasnya air di irigasi. (Mir/***)